Jumat, 08 Juni 2018

LOWONGAN KARIR PT. SUKSES ABADI DUNIA AKHIRAT


Persyaratan Umum
Mumpung masih bulan Ramadhan, masih dibuka kesempatan emas untuk berkarir di PT. Sukses Abadi, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Yang Maha Kuasa. Yang memenuhi syarat akan didik menjadi orang-orang yang sukses-mulia. Silahkan baca syarat-syaratnya yang terdapat dalam Surat Al-Baqarah(2): 2-5 dan 177 dan Surat Ali Imran(4): 134-135. Adapun ringkasan persyaratan yang harus dipenuhinya yaitu:
1.Total keimannya kepada Alloh swt dan semua yang terkait dengan Alloh (para malaikat, kitab-kitab, para Nabi & Rasul, hari akhir, semua perintah, semua larangan, takdir-takdir-Nya dan lain-lain).
2.Apapun yang dimiliki (harta, jabatan, ilmu, popularitas, bisnis, jiwa dan raga) semuanya digunakan di jalan Alloh untuk kemaslahatan/kebaikan manusia (amal saleh) sehingga semuanya bernilai akhirat.
3.Hatinya lapang, sehingga tidak punya rasa benci pada sesama, bisa menahan amarah, menjadi pemaaf, senantiasa bersyukur dan bersabar dalam hidup.
Reward yang akan diterima:
1.Menjadi manusia yang unggul sifat dan perilakunya, sehingga dimudahkan jalan hidupnya (dalam mencari rizki) serta diberkahi segala rizki dan urusannya. (Ath Thalaq (65): 2-3), At Thalaq (65): 4 dan Al ‘Araf (7): 96).
2.Ditutup segala aib dan kesalahannya. (Al Anfal (8) : 29) dan At Thalaq (65): 5).
3.Digolongkan menjadi orang-orang yang diberikan kelezatan hidup (dunia) dan kelezatan di akhirat (syurga). (Ali Imran (3) : 15-17dan An Nisa(4): 69).
Kami punya 4 kelompok golongan orang-orang yang telah sukses-mulia yang sudah memenuhi semua persyaratan di atas. Silahkan masuk ke salah satu kelompok sesuai kemampuan, bidang dan bakat anda masing-masing. Pilihannya hanya untuk kelompok nomor 2, 3 dan 4 saja, karena kelompok 1 hanya untuk orang-orang khusus.
1.      Golongan Nabiyin
Yakni golongan para Nabi, golongan khusus untuk orang-orang yang telah dipilih oleh Alloh karena kesempurnaan keimanan dan ketaatannya.
2.      Golongan Sidiqin
Yakni golongan orang benar, yang membenarkan semua yang datang dari Alloh dan Rasul-Nya,  golongan orang yang sangat dekat dengan Alloh, orang-orang yang total imannya kepada Alloh swt, yang menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan--Nya.
3.      Golongan Syuhada
Golongan orang yang mati syahid, golongan para pembela agama baik dengan harta, jiwa dan raga, termasuk para penyampai kebenaran baik dengan tangan, lisan, tulisan, gambar/video dan lain-lain.
4.      Golongan Salihin
Yakni golongan orang-orang yang suka beramal saleh, orang-orang yang semua yang dia dimiliki dalam hidupnya, digunakan pada jalan Alloh dan digunakan untuk kemaslahatan/manfaat bagi manusia sehingga pahalanya terus mengalir walaupun dia sudah tiada.   

Minggu, 03 Juni 2018

Lailatul Qadr dan Malam Ditanamkannya Nilai-Nilai Al Qur’an kepada Manusia


Oleh: Arda Kartiwan, Apt.

Ramadhan adalah bulan dimana pertama kali diturunkannya Al Qur’an oleh Alloh swt kepada Nabi Muhammad saw, sebagai petunjuk dan pembeda (yang baik dan buruk) bagi manusia menuju kesuksesan hidup di dunia dan akhirat (Al Baqarah(2): 185).
 
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkannya Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda”.

Apa itu petunjuk/hidayah?
Petunjuk itu adalah ketika kita mengetahui bagaimana cara sholat yang benar, cara sholat yang khusyu. Petunjuk itu adalah ketika kita mengetahui cara puasa Ramadhan yang benar, yang bisa mengantarkan manusia menjadi takwa. Petunjuk itu adalah ketika kita tahu cara mendidik anak yang benar, cara berbhakti kepada orang tua yang benar, cara bekerja yang benar, cara menjadi pekerja atau pegawai yang benar, cara menjadi pimpinan atau atasan yang benar, cara berbisnis yang benar, cara mencari rizki yang benar, cara berteman dan mencari teman yang benar, serta semua cara hidup yang benar yang petunjuknya ada dalam Al Qur’an atau dari perilaku hidup Rasulullah saw (Al Hadist) yang telah sempurna mempraktekkan nilai-nilai Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.  

Begitu agungnya nilai-nilai Al Qur’an sebagai petunjuk hidup bagi manusia, maka Alloh swt menamakan malam diturunkannya Al Qur’an itu disebut sebagai Malam Kemuliaan (Lailatul Qadr), suatu malam yang nilai kebaikannya lebih dari kebaikan 1000 bulan (Al Qadr (97): 1 – 5)

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu, apakah malam kemuliaan itu?.Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar”.

Apakah Malam Kemuliaan selalu datang setiap Ramadhan? Jawabannya: Ya, Lailatul Qadr selalu turun disetiap bulan Ramadhan, hal ini menurut pendapat mayoritas ulama berdasarkan beberapa hadist mengenai hal tersebut, dan salah satunya yakni hadist riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dari Ubadah bin ash-Shamit bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah saw mengenai Lailatu Qadr, lalu Beliau bersabda:

“Pada bulan Ramadhan, carilah ia (Lailatul Qadr) pada malam sepuluh terakhir, karena ia ada di malam ganjil, malam keduapuluh satu, atau keduapuluh tiga, atau keduapuluh lima, atau keduapuluh tujuh atau keduapuluh sembilan atau pada malam terakhir”. 

Tetapi ketahuilah, bahwa sesungguhnya Al Qur’an telah turun kepada Rasulullah dan sudah diajarkan kepada manusia hingga saat ini. Lalu untuk apa Alloh swt terus menurunkan Lailatul Qadr setiap Ramadhan, suatu malam yang nilai kebaikannya lebih dari 1000 bulan dan disertai dengan turunnya para malaikat, termasuk Jibril (Roh Kudus) untuk menyaksikan keberkahan pada malam itu?.
Jawabannya, karena Alloh swt Maha Pengasih dan Penyayang kepada manusia, sehingga Dia akan memberikan balasan atas prestasi orang-orang yang sudah bersungguh-sungguh dalam menjalankan segala ketataan kepada-Nya, sehingga orang-orang tersebut bisa mendapatkan nilai kebaikan hidupnya lebih dari kebaikan selama 1000 bulan.

Maka, kalau Lailatul Qadr identik dengan turunnya Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, maka sudah jelas bahwa turunnya Lailatul Qadr sangat erat kaitannya dengan turunnya NILAI-NILAI AL QUR’AN bagi manusia. Dengan kata lain, pada malam Lailatul Qadr Alloh swt akan menurunkan NILAI-NILAI AL QUR’AN untuk ditanamkan pada diri-diri manusia yang dipilh-Nya.

Siapa orang-orang yang akan Alloh tanamkan nilai-nilai Al Qur’an pada dirinya? Apakah semua manusia?. Jawabnya: pasti bukan sembarang orang bisa menerima ditanamkannya nilai-nilai Al Qur’an dalam dirinya, sebab Al Qur’an adalah firman-Nya Yang Maha Mulia, Petunjuk dan Kebaikan yang mutlak. Kebaikan-Nya tidak akan mungkin bisa bersatu atau bercampur dengan keburukan-keburukan diri manusia. Maka orang yang paling dekat dengan Dia dan yang bersih dirinya dari segala dosa dan maksiatlah yang akan sanggup menerima ditanamkannya nilai-nilai Al Qur’an pada dirinya oleh Alloh swt. 

Inilah ciri-ciri orang-orang yang paling siap menerima ditanamkannya nilai-nilai Al Qur’an pada dirinya:
1.      Total imannya kepada Alloh swt dan semua yang terkait dengan Alloh (terhadap para malaikat, kitab-kitab, para Nabi & Rasul, hari akhir, menjalankan semua perintah, menjauhi larangan-larangan-Nya, yakin dengan takdir-takdir-Nya, dll).
2.      Semua yang dia punya (harta, jabatan, ilmu, popularitas, bisnis, jiwa dan raga) semuanya digunakan untuk kemaslahatan/kebaikan manusia sehingga semuanya bernilai akhirat.
3.      Hatinya lapang, sehingga tidak punya rasa benci pada sesama, bisa menahan amarah, menjadi pemaaf, senantiasa bersyukur dan bersabar dalam hidup.

Tiga ciri itulah sifat-sifat yang ada pada diri orang-orang bertakwa. Orang yang paling mulia dalam pandangan Alloh, orang-orang yang telah diberi nikmat, orang-orang yang sukses dunia akhirat, orang-orang yang paling siap menerima Lailatul Qadr.

“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang Diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. (An Nisa(4): 69).

Inilah contoh nyata 4 golongan orang-orang yang bertakwa, yakni orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Alloh swt: 
  1. Nabiyin, golongan para Nabi, golongan orang-orang yang telah dipilih Alloh dalam kesempurnaan keimanan dan ketaatannya.
 2. Sidiqin, golongan orang benar, yang membenarkan semua yang datang dari Alloh dan Rasul-Nya,  orang-orang yang total imannya kepada Alloh swt, yang menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan--Nya.
  3. Syuhada, orang yang mati syahid, para pembela agama baik dengan harta, jiwa & raga, termasuk para penyampai kebenaran.
  4. Salihin, orang-orang yang suka beramal saleh, orang-orang yang semua yang dia dimiliki dalam hidupnya, digunakan untuk kemaslahatan manusia sehingga pahalanya terus mengalir walaupun dia sudah tiada.  

Minggu, 20 Mei 2018

Autophagy dan Banyak Manfaat Kesehatan Lainnya dari Berpuasa


Ditulis Oleh: Arda Kartiwan, Apt.
(Dari berbagai sumber)

Sudah banyak diketahui, bahwa berpuasa memiliki banyak manfaat kesehatan. Dari berbagai temuan dan penelitian oleh para ahli, diantara manfaat kesehatan dari berpuasa yaitu: dapat membantu mencegah penyakit jantung, mempercepat kehilangan lemak (lipolisis) dan memperlambat penuaan dini. Hal ini disebabkan, pada saat tubuh berpuasa terjadi mekanisme-mekanisme fisiologi dalam tubuh manusia yaitu:

1.Berkurangnya inflamasi, suatu respon fisiologis tubuh terhadap adanya gangguan dari luar tubuh.
2.Berkurangnya stres oksidatif, yaitu keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya
3.Meningkatan jumlah dan kualitas mitokondria, suatu organel yang bekerja dalam proses:
a.Respirasi sel, yaitu suatu proses perombakan molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah
b.Metabolisme asam lemak, yaitu  proses internal untuk menghancurkan asam lemak menjadi komponen-komponen yang dapat digunakan, diantaranya untuk membangun protein baru serta untuk menyimpan energi.
c.Biosintesis pirimidina, yang digunakan untuk produksi DNA dan RNA
d.Homeostasis/kesetimbangan kalsium, suatu proses penarikan kalsium dari makanan
e.Transduksi sinyal sel, yaitu suatu proses dimana informasi yang dibawa oleh sebuah molekul sinyal yang terdapat di luar sel dapat menyebabkan perubahan di dalam sel tersebut
f. Penghasil energi
4.  Meningkatkan Autophagy

  
  Autophagy adalah sebuah kemampuan sel makhluk hidup untuk secara alami, teratur, serta destruktif, mendegradasi komponen rusak atau disfungsi dari dirinya sendiri.
Nama autophagy sendiri dipopulerkan pertama kali oleh peneliti biokimia asal Belgia, Christian de Duve pada tahun 1963. Penggunaan nama tersebut berkaitan dengan temuan di tahun 1960-an, bahwa ternyata sebuah sel dapat menghancurkan komponennya sendiri dengan jalan menutup membrannya, membentuk semacam gelembung karung (disebut sebagai autophagosome), yang lalu dipindahkan ke kompartemen daur ulang (bernama lysosome/lisosom), untuk selanjutnya terdegradasi atau dihancurkan. Pada tahun 1974, Christian de Duve akhirnya menerima Penghargaan Nobel untuk kategori pengobatan, atas penemuannya mengenai lisosom. Sejak tahun 1990-an, Prof. Yoshinori Ohsumi (pemenang Nobel Bidang Fisiologi & Kedokteran tahun 2016) berhasil menghadirkan paradigma baru mengenai autophagy, bagaimana sebuah sel mampu untuk mendaur ulang komponen-komponennya. Penemuannya membuka jalur baru untuk memahami proses penting autophagy pada berbagai proses fisik. Satu contoh sederhana saja yang biasa ditemui sehari-hari, proses autophagy dapat menyediakan energi serta proses daur ulang komponen sel, yang mana hal tersebut merupakan respon penting dari sel pada saat menghadapi kelaparan atau tipe stress yang lain. Selain itu, autophagy dapat mencegah masuknya bakteri maupun virus pada saat terjadi infeksi. Autophagy juga berkontribusi pada proses perkembangan embrio serta pembelahan sel. Sel juga menggunakan autophagy untuk mengeliminasi kerusakan protein dan organ-organ sel, sebuah mekanisme kontrol untuk menahan resiko-resiko negatif masalah penuaan. Gangguan proses autophagy, seperti mutasi pada gen pengontrol misalnya, sudah terbukti menjadi penyebab banyak penyakit modern. Parkinson, diabetes tipe 2, dan beberapa penyakit lain yang muncul di masa tua, terbukti terkait dengan gangguan proses autophagy. Mutasi gen autophagy juga menjadi penyebab sakit genetik. Gangguan terhadap mekanisme autophagy juga terkait dengan penyakit kanker. Nah, inilah yang saat ini menjadi fokus banyak ilmuwan, mencari solusi atasi kanker terkait hubugannya dengan mekanisme autophagy. Mereka sedang berusaha meracik obat yang tepat, untuk dapat mengobati kanker, dan penyakit-penyakit lain yang berkaitan dengan autophagy.
5. Proses pembersihan diri sel
6. Kadar insulin dalam tubuh rendah
Fungsi insulin adalah untuk meningkatkan penyimpanan energi dan pertumbuhan organisme. Ketika insulin meningkat, sebagian untuk menyimpan lemak dan sebagiannya untuk mengikat glukosa darah. Dan sebaliknya, saat kadar insulin rendah terjadi pembakaran lemak (lipolisis)

Berapa Lama Waktu Puasa yang Dapat Memberikan Manfaat Optimal?
Ted Naiman, M.D., dalam tulisannya yang berjudul “Progressive alterations in lipid and glucose metabolism during short-term fasting in young adult men” menyimpulkan bahwa lama waktu puasa yang efektif untuk penurunan terbaik kadar insulin tubuh (40 pmol/L) serta terjadinya lipolisis terbaik yaitu antara 18 – 24 jam. Sedangkan durasi puasa yang sangat umum dan juga tetap efektif yaitu sekitar 16 jam.